Selamat datang di Jasa Gambar Rumah Optimalkan Tata Ruang Bangunan Apapun Kebutuhan Desainnya & Silahkan Hubungi Kami.

Tampilkan postingan dengan label ARTIKEL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ARTIKEL. Tampilkan semua postingan

Oleh : Soeksmono, IAI

Desain rumah minimalis, salah satu prioritas utama adalah menekan biaya bangunan agar dapat sehemat mungkin. Dengan biaya murah, banyak sekali beranggapan bahwa rumah minimalis akan terlihat seperti biasa pada umumnya rumah. Anggapan ini menurut saya pribadi tidak sepenuhnya benar, apabila kita pribadi yang kreatif, inovatif, dan berpikiran terbuka maka meski dengan biaya murah atau terbatas, justru tampilan bangunan rumah akan bisa jadi terlihat unik. Yuk kita bahas apa saja siasatnya agar bisa berbiaya murah namun terlihat mewah.
1.    Gunakan bahan daur ulang, bekas layak pakai, bahan biaya murah.
2.    Gunakan struktur simpel namun kokoh.
3.    Minim polesan, ekspos bahan

desain rumah minimalis
Kombinasi antara bahan kayu dengan semen, kombinasi konstruksi kayu dengan beton, tidak harus selalu diurug, bisa dibuat semacam ruangan penyimpanan barang atau yang lainnya.


Yang pertama, gunakan bahan daur ulang, bekas layak pakai, atau bahan biaya murah merupakan sumber inspirasi ide yang hampir tak terbatas. Ingat kan rumah botol karya Ridwan Kamil yang menggunakan 30 ribu botol minuman energi bekas, meski butuh waktu 2 tahun untuk mengumpulkannya? Padu padankan antara 2 atau lebih dari beberapa bahan bangunan yang dirasa cocok. Misal untuk komponen dinding, antara tembok bata dengan lembaran zincalume yang biasanya dipergunakan untuk atap. Atau bermain bahan kaca dengan lembaran anyaman bambu. Kehabisan ide? Bisa eksplorasi dengan melihat banyak contoh bangunan atau rumah di internet, media sosial, atau di sekitar lingkungan kita.

Gunakan struktur simpel namun kokoh, untuk poin ini rekomendasi saya, di saat desain sudah selesai dan merencanakan pondasinya, sebaiknya konsultasikan dengan insinyur sipil untuk memastikan kekuatan dan keamanannya. Banyak sekali kasus yang saya temui selalu boros dalam membuat pondasi. Apabila dirasa tanah asli keras dan posisi konturnya cenderung datar, maka menurut saya akan lebih simpel apabila menggunakan pondasi setempat yang dihubungkan dengan sloof, ini dengan asumsi bangunan rumah maksimal 2 lantai ya. Atau kalau mau lebih mudah dengan waktu yang cukup cepat dalam membangun, ada teknologi struktur rumah temuan dari Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang disebut RISHA. RISHA ini kepanjangan dari Rumah Instan Sederhana Sehat, kita bisa googling untuk jasa pemasangnya (aplikator). Sebagai contoh untuk membangun rumah type 36 membutuhkan waktu kurang dari seminggu tanpa finishing, malah 2-3 hari apabila cuaca mendukung dan mobilisasi bahan berjalan lancar.

Ekspos bahan, “pemborosan” lainnya adalah penggunaan cat, membuat aneka aksesoris atau tempelan, atau bahan bangunan pelapis dinding. Tampilkan rumah apa adanya, ekspos bahan, yang kadang orang melihat dari luar “tampak belum jadi”. Buat saya pribadi, saya akan lebih mengutamakan ruang interior terlebih dahulu daripada tampilan ruang luar. Tampilan luar dapat disiasati dengan tanaman hias, tambahan pergola, atau ada semacam taman kecil. Sesuaikan dengan lahan yang ada dan kreativitas kita.

Demikian tiga poin utama desain rumah minimalis, berbiaya murah tampilan terlihat mewah. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Oleh : Soeksmono, IAI

Desain rumah minimalis, pada saat sekarang banyak yang membutuhkan desain rumah dengan bentuk sederhana namun menarik. Rumah menjadi minimalis karena bisa jadi ketersediaan lahan, lahan yang menjadi semakin mahal, dan memang calon penghuni hanya membutuhkan cukup ruang yang nyaman meski tidak terlalu luas. Desain rumah minimalis saat ini seringkali yang diprioritaskan oleh banyak orang, hanyalah tampilan depannya yang bagus, tanpa memahami :
1.    Alur sirkulasi kegiatan di rumah tersebut, atau kebutuhan ruang
2.    Jumlah barang apa saja yang masuk (yang akan ditampung)
3.    Ruang terbuka untuk kebutuhan suplai udara segar
3 poin di atas sangat penting apabila kenyamanan kita tinggal di rumah tersebut menjadi prioritas utama. Yuk kita bahas, agar kita menjadi paham kebutuhan fisiologis dan psikologis kita sebenarnya.

Desain Rumah Minimalis
Ilustrasi : Saat teras depan difungsikan juga sebagai ruang tamu, salah satu tip menghemat ruang


Alur sirkulasi kegiatan di rumah
Setiap orang memiliki kebutuhan alur sirkulasi yang berbeda. Saya secara pribadi sangat tidak menyukai, ruang tidur yang akses pintunya langsung berhadapan dengan ruang tamu. Bahkan saya lebih menyukai ruang tamu berada di luar yakni teras. Menurut saya, ruang tamu adalah pemborosan ruang karena belum tentu setiap hari kita menerima tamu. Ini kalau selera saya ya. Hal seperti ini akan menentukan sirkulasi kegiatan Nah demikian juga setiap orang memiliki alur kegiatan favoritnya masing-masing. Buatlah alur kegiatan yang sering dilakukan setiap harinya. Ada yang menyukai dapur dan ruang makan menjadi satu, atau ada juga ruang makan berada di teras belakang. Pada dasarnya buatlah multi fungsi suatu ruang, yang dapat mengakomodasi lebih dari satu kebutuhan kegiatan.

Jumlah barang apa saja yang masuk
Sebelum membuat suatu ruangan, yang wajib dilakukan adalah perabotan apa saja yang ada di dalamnya. Ada suatu desain kamar tidur di rumah minimalis dengan ukuran 2,5m x 2,5m, di saat sudah jadi, ditaruhlah tempat tidur dengan ukuran king size yang menyita luasan ruangan sampai 70% atau malah lebih. Apabila sebelumnya sudah dibuat daftar perabotan yang akan dipakai dalam suatu ruangan, maka kejadian seperti di atas dapat diantisipasi. Ukuran perabot harus diketahui terlebih dahulu, agar kita paham akan kelegaan dan kelapangan ruang. Menurut saya, maksimal area luasan perabot dalam suatu ruang maksimal 60%. Bahkan bagi pengidap claustrophobia bisa jadi maksimal hanya 40%.

Ruang terbuka untuk kebutuhan suplai udara segar
Prinsip saya sebagai arsitek yang saya pegang dalam mendesain rumah adalah setiap ruangan berhak atas akses udara segar (ruang luar). Bahkan di bagian belakang, berapapun luasnya usahakan masih ada ruang terbuka, agar ruang – ruang yang ada dapat mengakses sirkulasi udara segar. Dengan adanya ruang terbuka, kesegaran udara dalam rumah selalu terjaga dan rumah menjadi nyaman untuk dihuni.

Apabila kenyamanan rumah menjadi prioritas, silahkan dapat berkonsultasi dengan kami. Banyak hal yang harus diperhatikan agar rumah menjadi nyaman seperti warna, tekstur bahan yang dipakai, tinggi ruangan, tanaman yang cocok, desain jendela, dan lain sebagainya, yang nantinya akan kami bahas di blog ini.